18 Okt 2010

Allah yang Menjenguk

Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: "Bangunlah, makanlah!" (1 Raja-raja 19:5)

Mendekati musim ujian saat sekolah dulu, saya sering begadang untuk belajar. Kadang hingga dini hari. Sering, saya tidak inggin diganggu waktu itu dan melupakan makan malam. Namun, setiap malam sebelum Ibu tidur, ia mengunjungiku di kamar. Ia akan mengigatkanku untuk makan malam dan tidak lupa tidur. Jika Ibu tahu saya belum makan, ia akan menyuruhku untuk makan terlebih dulu. Saat seperti itu saya biasanya enggan makan. Tapi Ibu bersikeras sampai saya makan barulah diizinkan belajar lagi.



Segera setelah Elia mendengar niat ratu Izabel untuk menghabisi nyawanya, Elia berjalan seharian penuh ke arah padang gurun hingga menemukan sebuah pohon arar dan tidur dibawahnya. Elia sepertinya berada dalam ketakutan dan putus harapan. Sang nabi ini tidak berniat mencari Tuhan sebab ia tidak mendirikan mezbah apa pun di situ. Di tengah tidurnya, datanglah seorang malaikat Tuhan membangunkan dan menyuruhnya makan.

Tuhan tetap menjumpai Elia meskipun ia tak sedang mencari Tuhan. Inilah tanda kasih Allah terhadap Elia. Perjumpaan itu mungkin tak diharapkan oleh Elia, tetapi Allah menginginkannya.

Bisa saja ada Elia-Elia di sekitar kita. Ia bisa seorang sahabat atau anggota keluarga yang baru saja kehilangan atau mengalami kegagalan, mengalami sakit parah atau hal mengecewakan lainnya. Sebagimana Allah tetap peduli terhadap Elia, kita pun dapat menyatakan kasih Allah kepada mereka dengan tetapa peduli bagi mereka. Peduli dan memikirkan kebaikan yang dapat kita berikan bagi orang lain-itulah salah satu perwujudan kasih***

                                                                                                     Sarah Nanotemo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar